Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

WASPADAI SARCOPENIA

Waspada jika tiba-tiba tubuh anda terasa loyo, otot lembek, kendur dan tidak lagi kencang. Atau jika anda tidak bisa berdiri tegak dan mudah lelah sehingga aktivitas sehari-hari menjadi terganggu. Sebab, bisa jadi anda menderita sarcopenia.
Menurut dr. Indra Tjahjono SpRM, sarcopenia diambil dari nama otot yang mengalami gangguan yaitu sarcomer. Jadi, sarcopenia berarti menurunnya kekuatan struktur bangunan tulang karena hilangnya massa otot yang terkait dengan penuaan.
Jadi, umunya yang menderita sarcopenia ini adalah orang-orang yang berusia lanjut atau mereka yang mengalami bedrest total dalam jangka waktu yang cukup lama.
Mereka yang berusia lanjut rentan mengalami sarcopenia karena hormone pertumbuhan yang mempengaruhi massa otot berkurang. Umumnya sarcopenia muncul bersamaan dengan osteoporosis.
Sementara, mereka yang bedrest total atau koma dalam jangka waktu lama, massa ototnya menjadi lemah karena tidak digerakkan sama sekali. Sebab, salah satu cara untuk mempertahankan massa otot adalah digerakkan.
Massa otot memiliki kekuatan penuh ketika sering dilatih atau digerakkan. Dengan digerakkan atau dilatih massa otot mengalami kontraksi terus-menerus sehingga massa otot tetap kuat.
Sarcopenia sebenarnya tidak berbahaya. Tapi sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Seperti halnya osteoporosis yang membuat penderitanya tak bisa beraktivitas seperti sebelumnya.
PENYEBAB
Sarcopenia ini sebenarnya nama gangguan tersebut, sedangkan kelainannya terjadi pada otot sarkomer yaitu otot-otot kecil yang membentuk sebuah otot besar. Sarcopenia lebih banyak terjadi pada otot skeletal, yang lebih banyak terdapat pada organ gerak bawah. Lebih jelasnya, berikut adalah penyebab sarcopenia bisa terjadi :
Pertambahan Usia,
Ketika usia bertambah, ada beberapa hormone yang mulai turun. Salah satunya adalah hormone pertumbuhan. Berkurangnya hormone pertumbuhan ini akan mempengaruhi massa otot. Otot mulai berkembang mulai usia 0 tahun sampai pada puncak kekuatannya pada usia 25 tahun. Kemudian menetap pada usia 35 hingga 40 tahun, kemudian perlahan akan menurun dengan puncaknya pada umur 65 tahun. Jadi, umumnya sarcopenia ini menyerang pada usia lanjut. Sarcopenia itu erat lkaitannya dengan osteoporosis. Kalau mengalami osteoporosis biasanya juga akan muncul sarcopenia.
Kelainan Mekanisme Sel
Kelainan mekanisme sel juga bisa menyebabkan terjadinya sarcopenia. Sel-sel yang mengalami kelainan ini tidak dapat berkembang sebanyak sel-sel normal yang lain. Sehingga seseorang yang mengalami kelainan ini memiliki kecenderungan mengalami sarcopenia lebih besar.
Tidak Pernah Latihan
Elastisitas otot salah satunya dipengaruhi latihan fisik. Latihan fisik merupakan bagan terbesar dalam kontribusinya menguatkan massa otot. Jika tidak dilatihm kekenyalan otot akan menurun sehingga akhirnya akan terisi lemak ataupun jaringan fibrosa. Kalau sudah terisi jaringan fibrosa, akan menyebabkan otot lembek. Otot yang tidak dilatih bisa mengakibatkan berkurangnya elastisitas otot sebanyak 3-5 persen per hari.
MENGOBATI
Tidak ada cara khusus yang bisa mengembalikan kondisi otot yang sudah kendur dan lembek. Kondisinya hanya bisa diperbaiki dengan berlatih secara rutin. Namun tentu elastisitasnya tidak bisa dikembalikan seperti sedia kala.
Dengan melatih otot setiap hari selama seminggu akan mengembalikan 5 persen massa otot yang berkurang. Jika latihan menjadi lebih sering, maka persentase otot yang dielastiskan juga bertambah. Seseorang yang di masa mudanya rajin berlatih, massa ototnya juga semakin semakin banyak. Namun, jika suatu saat nanti tidak berlatih, massa ototnya juga bisa berkurang. Jadi berlatihlah rutin, meski hanya ringan.
PENCEGAHAN
Mencegah memang lebih baik daripada mengobati. Untuk itu sebelum terjadi sarcopenia, sebaiknya berlatihlah secara rutin. Latihan yang dilakukan tidak perlu berlatih dengan intensitas tinggi. Sebab, dengan intensitas rendah pun asal rutin dilakukan setiah hari maka massa otot tetap padat.
Melatih seluruh otot tubuh sebanyak 10 repetisi setiap hari sudah cukup untuk mempertahankan massa otot. Jadi tidak ada alasan untuk tidak berlatih. Kerena latihan hanya membutuhkan waktu 15 menit sehari.
Massa otot yang kuat maka ukurannya pun akan meningkat. Selain itu, secara fisiologis, sintesa protein juga akan meningkat, sehingga proses metabolisme menjadi lebih lancer. Otot yang kuat juga dapat meningkatkan sirkulasi aliran darah sebab sel-sel mitokondria yang terdapat dalam otot dapat bekerja secara maksimal.
FAKTOR PENDUKUNG KEKUATAN OTOT
Memiliki massa otot yang kuat dan padat tentu mengurangi kemungkinan terjadinya sarcopenia. Untuk itu diusahakan agar otot tetap padat lebih lama. Ada beberapa hal untuk mendukung kekuatan otot. Antara lain :
Tipe Kontraksi
Kontraksi otot adalah hal yang paling mempengaruhi kekuatan otot. Bila kontraksi jarang terjadi, maka kekuatan otot akan melemah. Untuk menjaga agar otot tetap berkontraksi maka beraktifitas dan latihan sangat diperlukan. Intinya adalah otot harus digerakkan. Misal tidak bisa berolahraga secara pasti, manfaatkan setiap aktivitas sehari-hari sebagai sarana latihan yang efektif. Seperti naik tangga, berjalan dari tempat parker ke kantor dan sebagainya. Aktivitas tersebut memiliki repetisi yang cukup untuk menjaga massa otot tetap padat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...